SUKSES MANAJEMEN KARYAWAN dengan NLP

BAB I
MENENTUKAN KRITERIA

Karyawan dengan Prestasi Baik adalah hasil dari pemilihan ( per-rekrutan ) yang baik pula. SALAH REKRUT, RAWAN BIKIN MASALAH...!!
Jika saat ini karyawan yang anda miliki kerjanya semakin lemah, mungkin anda kurang memperhatikan minat dan kriteria yang diharapkan karyawan anda.

Kriteria merupakan point yang digunakan sebagai saringan atau standarisasi seseorang dalam menentukan sesuatu, apa yang dianggapnya benar/salah, baik/buruk sesuai dengan program dalam mindset / persepsi yang dimiliki. Kriteria / point saringan (standarisasi) ini dapat juga dijadikan sebagai Tombol Motivasi seseorang dalam memicu emosional dan reaksi fisik seseorang.

Kriteria seseorang akan sesuatu hal akan dapat kita ketahui dengan berawal dari sebuah pertanyaan yang kita ajukan kepada orang itu.
Misalnya kita adalah seorang sales dari sebuah showroom mobil dan akan menanyakan kriteria seseorang terhadap sebuah mobil yang diinginkannya.

Sales (SL)        : apa yang bapak inginkan dari sebuah mobil ?
(ini artinya adalah kita tengah menanyakan “Kriteria-kriteria apa saja yang anda anggap penting ketika anda mencari sebuah mobil?”)

Customer (CS) : saya menginginkan mobil yang bisa muat untuk keluarga saya berjumlah 8 orang, nyaman, perawatan dan sparepartnya mudah dan murah, bahan bakarnya irit, kalau mau dijual lagi harganya tidak drop.

SL       : TEPAT sekali…. Bapak datang di Showroom yang tepat. Kini kami ada mobil keluaran terbaru dari Mitsubishi dengan model yang sangat elegant, mampu menampung penumpang hingga 10 orang, dashboard dan fitur dalamnya sangat elegant dan nyaman seakan mobil-mobil mewah namun harganya sangat terjangkau dan pas di kantong, sudah begitu saat ini kami sedang banjir promo bapak jadi potongan harganya sangat luar biasa, mohon maaf bapak untuk pembayarannya pakai kartu kredit atau debit? Dan saya yakin bapak pun juga sudah tahu bahwa semua produk Mitsubishi ini sparepartnya sangat murah dan mudah dijangkau hingga setiap dealer services kami selalu ready dalam melayani. Berikut saya tunjukkan produknya bapak, ini ada X-Pander seri S dan yang sebelahnya adalah seri G. Perbedaannya hanya di tools dashboardnya saja, untuk yang lainnya sama semua bapak. Bagaimana bapak mau langsung test drive yang seri S atau yang seri G?


Dari kriteria yang telah disampaikan oleh seorang customer tadi justeru akan lebih memudahkan kita dalam menawarkan produk yang kita miliki. Sehingga peluru kita akan lebih cepat dan tepat sasaran tidak hanya dengan sekedar menebak / berspekulasi secara random. Karena bisa jadi berbeda konteks akan berbeda pula kriteria yang diharapkan.

Begitu pula yang harus kita lakukan ketika sedang melakukan recruitment karyawan dalam perusahaan yang kita pimpin. Seyogyanya ada tahapan-tahapan sebelum melakukan pemanggilan interview terhadap para pendaftar. Apa saja yang harus kita lakukan?

Selayaknya kita bertanya terhadap diri kita sendiri, "Apa yang kita harapkan dari seorang karyawan?" Artinya kriteria karyawan yang seperti apa saja yang saat ini kita butuhkan? Apakah dia harus berpendidikan minimum SMP/ SMA / D3 / S1 atau yang bagaimana? Apakah dia laki-laki single atau laki-laki berkeluarga atau justeru wanita? Semuanya bergantung dengan yang perusahaan butuhkan. Buat daftar kriteria yang perusahaan harapkan dari seorang karyawan yang ingin di rekrutnya. Setelah semuamnya di tulis dalam daftar kriteria, barulah lakukan uji kelayakan dokumen yang sesuai dengan harapan / kriteria perusahaan.

Selanjutnya dalam tahapan interview, yang harus kita ingat adalah "LAKUKAN TEST berkenaan dengan KRITERIA si pelamar kerja" dengan menanyakan "Apa yang anda inginkan dari sebuah perusahaan?" artinya adalah "perusahaan dengan kriteria seperti apa yang anda harapkan?" Maka pelamar kerja akan menjawab dengan rincian kriteria-kriteria perusahaan yang ia harapkan. Dari jawaban peserta interview tersebut kita dapat menentukan peserta mana yang sesuai dan ketika kita terima untuk bekerja di perusahaan kita ia akan merasa senang, happy, kerasan ( betah ) dan sesuai dengan minatnya. Bagaimanapun juga mereka adalah manusia yang tidak bisa dilepaskan dengan sebuah harapan, cita-cita maupun hasrat sesuai dengan kriterianya. Apabila perusahaan kita tidak sebagaimana perusahaan yang masuk dalam kriterianya, kecil peluangnya untuk bisa bertahan maupun melakukan pekerjaan dengan kata sempurna bahkan untuk berprestasi saya kira juga sangat kecil peluangnya.

(bersambung...)

Referensi pendukung :
1. Managing with NLP by RH. Wiwoho ;INDONLP, Jakarta : 2014
2. Modul NLP Practitioner by Ongky Hojanto, Jakarta : 2016

Komentar

  1. Alhamdulillah.....mantap coach ilmunya....ditunggu ilmu selanjutnya.....

    BalasHapus

Posting Komentar